Skip links

Apa Itu Kelelahan Mental: Tanda-Tanda dan Solusinya

Daftar Isi

Anda tahu, di dunia kita yang berjalan dengan kecepatan luar biasa cepat ini, menangani kelelahan mental seperti mencoba berjalan di atas pasir hisap—terutama untuk wanita Gen Z dan Milenial yang entah bagaimana mengatur ribuan peran dalam satu hari. Tapi sebelum saya menyimpang, mari kita kembali ke pokok permasalahan! Berbeda dengan kelelahan fisik, yang menyerang langsung di otot, kelelahan mental datang diam-diam setelah terlalu banyak sesi kerja larut malam atau menggulir email tanpa henti. Saya ingat membaca sebuah artikel di suatu tempat, mungkin di The Guardian, yang mengatakan bahwa jenis kelelahan ini menghancurkan kemampuan Anda dalam mengambil keputusan dan membuat emosi Anda bertabrakan. Tidak heran, jujur saja.

Memahami Kelelahan Mental

Kelelahan Mental: Definisi dan Penyebab

Menyelami apa sebenarnya kelelahan mental itu—itu adalah perasaan lelah yang terasa hingga ke tulang di otak Anda setelah berpikir tanpa jeda. Terlalu banyak tenggat waktu, malam-malam tanpa tidur—oh, dan jangan lupakan kebisingan yang memekakkan telinga di kafe lokal Anda bisa mendorong Anda ke tepi jurang. Asosiasi Psikologis Amerika mengedarkan survei dan, tidak mengherankan, 79% orang dewasa mengakui bahwa mereka pernah merasakan jenis kejatuhan akibat stres ini. Mengejutkan, bukan?

Ilmu di Balik Kelelahan Mental

Tahukah Anda bahwa otak menyerap sekitar 20% energi Anda? Jujur saja, terkadang terasa lebih dari itu. Ketika Anda memaksanya terlalu keras—seperti yang saya lakukan waktu begadang semalaman untuk belajar ujian—proses otak mengalami penurunan. Neurotransmitter, pengirim pesan otak yang cerdik itu, mulai kehabisan. Menurut sebuah artikel yang saya baca di Journal of Neuroscience, menggila secara mental terlalu lama sebenarnya dapat menurunkan dopamin Anda. Itu adalah zat ‘untuk hidup!’ Anda, jadi tidak heran jika motivasi menguap.

Mengenali Tanda-tanda Kelelahan Mental

Gejala Kognitif

Mari kita bicara tentang gejalanya. Ketika kelelahan mental terjadi, otak Anda mungkin terasa seperti disumpal kapas. Ingatan memudar, konsentrasi menurun, dan bahkan masalah sederhana menjadi teka-teki. Terdengar familiar? Ya, pusat penundaan namanya.

Indikator Emosional

Maksud saya, siapa yang tidak akan mudah marah saat merasa kelelahan mental? Dengan kelelahan, sifat mudah marah, perubahan suasana hati yang mengerikan, dan bahkan depresi dapat merayap masuk. Tugas-tugas yang dulunya mudah kini terasa seperti perjuangan yang berat. Dari apa yang disarankan oleh National Institute of Mental Health, jika Anda mengabaikan tanda-tanda ini, Anda mungkin masuk ke wilayah kecemasan—ouch.

Manifestasi Fisik

Kemudian ada sisi fisiknya—sakit kepala, sensasi menyenangkan seperti seseorang menusuk jarum di mata Anda, dan hanya menyeret kaki Anda sepanjang hari. Saya pernah membaca—di suatu tempat di Psychosomatic Medicine—hubungan kuat antara jenis kelelahan ini dan tidur Anda yang berantakan. Kasus klasik dari satu hal yang mengarah ke yang lain, bukan?

Solusi untuk Mengatasi Kelelahan Mental

Prioritaskan Kebersihan Tidur

Langsung ke intinya: jika rutinitas tidur Anda buruk, energi Anda juga. Targetkan untuk mendapatkan 7-9 jam tidur yang berharga. Percayalah, ini sihir. Buat diri Anda ritual sebelum tidur dan matikan layar yang mengganggu itu. Beberapa penelitian dalam Sleep menunjukkan bahwa mereka yang memperbaiki kebiasaan tidurnya merasa jauh lebih sedikit kelelahan dan, tidak mengherankan—daya otak yang lebih baik!

Inkorporasikan Kesadaran dan Meditasi

Ah, kesadaran dan meditasi—hal yang semua orang sekarang memujanya. Saya telah mencobanya, dan ya, itu benar-benar membantu. Baik bernapas dalam-dalam atau tenggelam dalam citra yang dipandu, ini tentang menenangkan pikiran. Saya membaca di Psychological Science bahwa hal ini meningkatkan perhatian dan menghapus kabut mental.

Kelola Beban Kerja dan Ambil Istirahat

Oke, mari kita realistis—mengelola beban kerja terdengar seperti pekerjaan seorang pelatih kehidupan. Tetapi menetapkan tujuan realistis dapat menjadi pengubah permainan. Rencanakan tugas Anda, delegasikan jika Anda bisa, dan kerjakan dengan istirahat. Teknik Pomodoro (25 menit kerja, 5 menit istirahat) terdengar sederhana, tetapi itu telah menjadi penyelamat bagi saya ketika saya ingin tetap tajam.

Bergerak Secara Fisik

Saran klasik ‘tetap bergerak’. Tetapi jujur saja, berkeringat bisa benar-benar menggoyang kelelahan mental itu. Kata CDC, minimal 150 menit latihan moderat setiap minggu dapat meningkatkan kesehatan mental dan suasana hati Anda. Masuk akal, bukan?

Dukungan Nutrisi

Jangan meremehkan diet—itulah yang memberi energi pada otak juga. Isi makanan Anda dengan omega-3, buah beri, sayuran, Anda tahu urutannya. Sebuah artikel dalam Nutrients mengklaim bahwa pola makan seimbang mengusir stres dan memacu roda gigi kognitif ke dalam aksi.

Terlibat dalam Aktivitas Kreatif

Melakukan sesuatu yang kreatif—menulis, melukis, Anda namakan—terasa seperti liburan mini untuk pikiran. Sudah melakukannya, dan itu adalah penyelamat kewarasan. Journal of Positive Psychology mendukung saya, yang mengatakan bahwa itu meredakan stres dan membawa sejumput kegembiraan.

Kesimpulan

Intinya: kelelahan mental? Itu seperti rasa gatal yang mengganggu dan tidak bisa dihilangkan. Tapi itu benar-benar bisa diatasi. Kenali tanda-tandanya, tanggulangi dengan tidur yang lebih baik, kesadaran, keseimbangan pekerjaan-kehidupan, gerakan fisik, dan nutrisi yang baik. Mereka bukan hanya sekadar saran—mereka adalah alat bertahan hidup.

Ambil langkah kecil hari ini untuk mengelola kelelahan ini—itu benar-benar dapat mengubah keadaan. Dan untuk saran kesehatan mental yang disesuaikan, cek Hapday. Otak Anda akan berterima kasih kepada Anda.

Siap mengubah hidup Anda? Instal sekarang ↴


Bergabunglah dengan 1.5 juta+ orang yang menggunakan alat berbasis AI dari Hapday untuk kesehatan mental, kebiasaan, dan kebahagiaan yang lebih baik. 90% pengguna melaporkan perubahan positif dalam 2 minggu.

Leave a comment