Ada dua monster besar yang sering muncul bersama untuk membuat hidup jadi rumit: Gangguan Spektrum Autisme (ASD) dan gangguan kecemasan. Cukup berbeda satu sama lain, namun mereka sering berkumpul, menyebabkan hambatan unik bagi mereka yang mencoba menavigasi kehidupan sehari-hari. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sekitar 1 dari setiap 36 anak di AS mendapat diagnosis ASD. Dan fakta menarik? Sekitar 40% dari mereka dengan ASD juga berjuang dengan kecemasan—jauh lebih banyak dibandingkan dengan populasi lainnya.
Memahami bagaimana kedua hal ini sering menjadi sahabat sejati adalah kunci untuk menghadapinya dengan langsung. Artikel ini? Akan menyelami kedua kondisi tersebut, tumpang tindih yang aneh, dan beberapa cara berbasis bukti untuk mengatasi kecemasan saat bersamaan dengan ASD. Teman-teman, kami akan melengkapi kalian dengan strategi dari berbagai sudut—baik itu trik perilaku atau perubahan gaya hidup. Siap? Mari kita mulai!
Daftar Isi
- Apa yang Terjadi dengan ASD dan Kecemasan?
- Cara Mengatasi Kecemasan Ketika Anda Memiliki ASD
- Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
- Dapatkan Ketenangan Anda: Teknik Mindfulness dan Relaksasi
- Integrasi Sensori: Lebih dari Sekadar Kata Kunci
- Pelatihan Keterampilan Sosial: Karena Tidak Ada yang Sepenuhnya Paham
- Rutinitas adalah Teman Anda—Sampai Bukan Lagi
- Kadang-kadang Obat Di Atas Meja
- Bantuan dari Orang Tua dan Pengasuh
- Tweak Gaya Hidup Juga Berbeda
- Ringkasan
Apa yang Terjadi dengan ASD dan Kecemasan?
Gangguan Spektrum Autisme (ASD)
ASD itu seperti memecahkan teka-teki yang rumit—ini adalah gangguan perkembangan saraf yang membuat komunikasi sosial sedikit kendala. Tambahkan perilaku berulang dan minat unik, dan Anda mulai melihat mengapa kami menyebutnya sebagai “spektrum.” Beberapa orang dengan ASD mengarungi sendiri dengan baik, tetapi yang lain? Mereka membutuhkan bantuan yang cukup banyak.
Gangguan Kecemasan
Kecemasan itu seperti awan yang terus mengganggu hari cerah Anda. Itu mencakup segala sesuatu mulai dari gangguan kecemasan umum (GAD) hingga momen canggung kecemasan sosial—atau bahkan ketakutan tertentu. Itu ditandai dengan kekhawatiran yang berlebihan, mengganggu kehidupan sehari-hari dengan cukup besar.
Ketika ASD Bertemu dengan Kecemasan
Bagaimana ASD dan kecemasan menjadi sahabat kriminal? Itu agak wilayah yang kabur. Beberapa orang berpikir bahwa kesalahan dalam komunikasi sosial dalam ASD menyebabkan kecemasan—terutama ketika kehidupan melemparkan tantangan tak terduga di situasi sosial. Yang lain mengira bahwa kelebihan sensorik yang umum pada orang dengan ASD meningkatkan tingkat stres. Sebuah studi di jurnal Autism Research bahkan menyiratkan bahwa jalur otak yang mengatur kecemasan dan ASD mungkin memiliki sedikit tumpang tindih. Gila, kan?
Cara Mengatasi Kecemasan Ketika Anda Memiliki ASD
Mengendalikan ASD dan kecemasan memerlukan pendekatan dari banyak sudut. Ayo kita lihat beberapa teknik yang telah teruji oleh waktu yang didukung oleh penelitian dan ahli berpengalaman.
Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
CBT? Itu adalah senjata rahasia terapis melawan kecemasan, dan telah mendapat persetujuan untuk orang dengan ASD oleh beberapa studi. Tinjauan menyeluruh di Clinical Psychology Review mengatakan CBT bisa mengurangi gejala kecemasan cukup efektif pada anak-anak dengan ASD.
Bagaimana Cara Kerjanya?
CBT terkait dengan mengenali dan menghindari pikiran-pikiran terdistorsi yang menipu yang memperbesar kecemasan. Itu menukarnya dengan pikiran yang lebih membumi, realistis, membantu orang merespon emosi dan perilaku dengan lebih baik.
Menyesuaikan untuk ASD:
Terapis bisa menggunakan visual atau contoh konkret untuk menjelaskan hal yang abstrak—karena, jujur saja, kita semua suka buku gambar yang bagus! Dan memadukan minat pribadi? Dapat membuat sesi terapi menjadi perjalanan yang menarik.
Dapatkan Ketenangan Anda: Teknik Mindfulness dan Relaksasi
Mindfulness! Telah cukup terkenal sebagai pengurang kecemasan. Penelitian di jurnal Research in Autism Spectrum Disorders mengatakan mindfulness memiliki efek menenangkan pada orang dengan ASD.
Praktik untuk Dicoba:
Pikirkan untuk fokus pada saat ini, tanpa penilaian. Bernapas dalam-dalam, relaksasi otot, dan membiarkan pikiran berlalu seperti awan? Itu adalah kunci untuk bersantai.
Memperkenalkannya:
Memulai dengan langkah kecil dapat menjadi cara untuk pergi, terutama bagi mereka dengan rentang perhatian yang lebih pendek. Percayalah, lambat dan mantap benar-benar bisa menang.
Integrasi Sensori: Lebih dari Sekadar Kata Kunci
Masalah sensorik adalah tamu biasa dalam dunia ASD, sering memicu kecemasan. Terapi integrasi sensorik membantu orang mengolah kelebihan sensorik dengan lebih baik.
Apa yang Terlibat?
Ini semua tentang terlibat dalam aktivitas yang menantang pemrosesan sensorik—di bawah pengawasan, tentu saja. Tujuannya? Melatih otak untuk mengelola kekacauan sensorik seperti seorang profesional.
Apa yang Dikatakan tentang Keberhasilan?
American Journal of Occupational Therapy memberikan anggukan positif terhadap kemampuan terapi integrasi sensorik untuk menjinakkan kecemasan dan meningkatkan perilaku adaptif. Terapis okupasi biasanya membuat “diet sensorik” unik yang disesuaikan dengan kebutuhan individu.
Pelatihan Keterampilan Sosial: Karena Tidak Ada yang Sepenuhnya Paham
Menghadapi hambatan sosial adalah tanda tangan berjuang bagi mereka dengan ASD, menambah kecemasan. Pelatihan keterampilan sosial dapat membuka jalan untuk interaksi yang lebih halus.
Rincian Pelatihan:
Permainan peran, pemodelan perilaku, berlatih trik dan kiat sosial—semuanya. Fokusnya adalah meningkatkan komunikasi, menemukan isyarat sosial, dan menerima perspektif lainnya.
Apa Yang Dikatakan Studi:
Sebuah wawasan dari Journal of Autism and Developmental Disorders menunjukkan peningkatan kompetensi sosial dan pengurangan kecemasan sosial setelah pelatihan. Tapi inilah kejutannya—latihan sangat penting.
Rutinitas adalah Teman Anda—Sampai Bukan Lagi
Lingkungan yang terstruktur bisa menjadi tempat perlindungan bagi mereka dengan ASD, mengurangi kekacauan dan kecemasan yang tak terelakkan dari perubahan.
Tips untuk Penggemar Rutinitas:
Jadwal visual, timer, rutinitas biasa, dan ketika perubahan harus terjadi? Berikan pengumuman terlebih dahulu.
Tetap Fleksibel:
Bagus untuk mengubah suasana sesekali, menambahkan sedikit kelenturan dalam hidup. Mempersiapkan perubahan? Itu adalah keterampilan yang patut diasah.
Kadang-kadang Obat Di Atas Meja
Dalam beberapa situasi, obat menjadi bagian dari teka-teki manajemen kecemasan bagi orang dengan ASD. Seperti SSRI, misalnya.
Perhatikan Kewaspadaan:
Obat harus termasuk dalam rencana pengobatan yang lebih luas, dipantau dengan saksama oleh pahlawan kesehatan Anda. Debat tentang manfaat vs. efek samping—selalu ada dalam agenda.
Bantuan dari Orang Tua dan Pengasuh
Melibatkan lingkaran dalam sangat penting untuk perjalanan ASD. Wawasan mereka dan konsistensi dalam menerapkan manuver terapeutik adalah, sejujurnya, sangat berharga.
Pelatihan untuk Pencari:
Program pelatihan orang tua bertujuan untuk memasok pengasuh dengan strategi yang harus dimiliki—dari teknik perilaku hingga cara mengatasi stres.
Kerja Tim Mewujudkan Impian:
Upaya terkoordinasi di antara orang tua, terapis, dan pendidik menebarkan dukungan dalam situasi yang bervariasi.
Tweak Gaya Hidup Juga Berbeda
Tebak apa? Kebiasaan gaya hidup berpengaruh terhadap tingkat kecemasan pada orang dengan ASD. Menambahkan rutinitas sehat? Itu seperti meletakkan batu bata pada fondasi yang kokoh.
Makan Dengan Baik, Banyak bergerak:
Diet kaya nutrisi dan olahraga teratur? Peningkat suasana hati pastinya! The