Skip links

Memahami dan Mengatasi Kelelahan Memutuskan dalam Kehidupan Sehari-hari

Daftar Isi

Apa itu Kelelahan Pengambilan Keputusan?

Kelelahan pengambilan keputusan adalah penurunan kualitas pengambilan keputusan kita setelah melakukan banyak tugas pengambilan keputusan. Ini adalah konsep yang diperkenalkan oleh psikolog sosial Roy F. Baumeister, yang menyadari bahwa otak kita memiliki energi mental terbatas untuk tugas-tugas ini setiap harinya. Ketika energi itu habis, kemampuan kita dalam mengambil keputusan mulai menurun, yang sering mengarah pada pilihan impulsif, penghindaran, atau ketidakmampuan untuk mengatur diri dengan efektif.

Ilmu di Balik Kelelahan Pengambilan Keputusan

Penelitian oleh Baumeister dan rekan-rekannya menjelaskan bagaimana kemauan dan pengambilan keputusan menarik dari cadangan sumber daya mental yang sama. Mereka menemukan melalui eksperimen bahwa ketika orang terlibat dalam tugas yang memerlukan pengendalian diri, seperti menolak kue, mereka kemudian kesulitan dengan tugas seperti teka-teki yang tak terpecahkan. Ini menunjukkan pengurangan cadangan mental.

Selain itu, studi menunjukkan bahwa kelelahan pengambilan keputusan bukan hanya masalah mental; itu juga muncul secara fisik di otak. Teknik pencitraan mengungkapkan bahwa korteks prefrontal, yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan yang kompleks, menjadi kurang aktif saat kelelahan terjadi. Ini menjelaskan mengapa keputusan di penghujung hari seringkali bukan yang terbaik.

Contoh Nyata Kelelahan Pengambilan Keputusan

Konsekuensi dari kelelahan pengambilan keputusan dapat dirasakan dalam skenario dunia nyata. Sebagai contoh, sebuah studi tentang hakim parole di Israel yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa hakim cenderung memberikan parole lebih sering di pagi hari dan setelah istirahat, tetapi lebih mungkin menolak permintaan menjelang akhir sesi, menggambarkan kelelahan pengambilan keputusan.

Konsumen juga tidak kebal. Penelitian dari University of Minnesota menemukan bahwa konsumen yang lelah sering tidak membuat pilihan atau memilih apa pun yang tampaknya paling mudah, seperti opsi tengah dalam trio, yang mengarah pada pembelian yang kurang optimal.

Dampak Kelelahan Pengambilan Keputusan pada Kehidupan Sehari-hari

Kelelahan pengambilan keputusan tidak hanya berlindung di latar belakang—ia dapat menyusup ke setiap aspek kehidupan kita. Memahami dampaknya dapat membantu kita menanganinya dengan lebih baik.

Kehidupan Pribadi

Dalam kehidupan pribadi kita, kelelahan pengambilan keputusan mungkin muncul sebagai penundaan atau pengambilan keputusan yang terburu-buru. Ketika dihadapkan dengan banyaknya pilihan, beberapa orang menunda keputusan, yang dapat menyebabkan kesempatan terlewatkan atau kekacauan di saat-saat terakhir yang tidak membantu kualitas keputusan. Sebaliknya, kelelahan dapat mendorong keputusan impulsif yang penuh penyesalan, seperti menghabiskan uang berlebihan atau kebiasaan tidak sehat.

Kehidupan Profesional

Di tempat kerja, kelelahan pengambilan keputusan dapat menguras produktivitas dan mengarah pada hasil keputusan yang buruk. Pemimpin dan manajer, yang sering diberi tugas pengambilan keputusan terus-menerus, bisa menguras diri, berujung pada kelelahan atau penilaian yang buruk—kesalahan yang berpotensi merugikan.

Kehidupan Sosial

Secara sosial, kelelahan pengambilan keputusan dapat membuat kita mudah marah dan kurang sabar, berdampak pada hubungan dengan keluarga dan teman. Stres membuat rencana sosial atau menyelesaikan konflik dapat menjadi menakutkan, mendorong penghindaran atau penarikan diri, yang memengaruhi kesehatan mental dan ikatan sosial.

Strategi Mengelola Kelelahan Pengambilan Keputusan

Mengelola kelelahan pengambilan keputusan dengan efektif melibatkan strategi yang menghemat energi mental, menyederhanakan pilihan, dan memulihkan sumber daya kognitif. Berikut beberapa pendekatan:

Menyederhanakan Pilihan

Salah satu strategi efektif adalah menyederhanakan pilihan Anda. Otomatisasi keputusan rutin, seperti perencanaan makanan atau pemilihan pakaian, untuk mengalokasikan energi mental pada keputusan yang lebih penting. Secara khusus, tokoh-tokoh terkenal seperti Steve Jobs dan Mark Zuckerberg mengenakan pakaian bergaya sama setiap hari untuk menghindari kelelahan pengambilan keputusan dari hal-hal sepele.

Memprioritaskan Keputusan

Mengatasi keputusan penting saat energi Anda pada puncaknya, umumnya di pagi hari. Penelitian dalam Journal of Consumer Research menegaskan bahwa pengambilan keputusan cenderung lebih efektif di pagi hari atau setelah beristirahat.

Menerapkan Kerangka Pengambilan Keputusan

Kerangka terstruktur seperti matriks keputusan atau Kotak Eisenhower dapat memudahkan proses pengambilan keputusan dengan memperjelas prioritas dan mengurangi beban kognitif.

Mengambil Istirahat Rutin

Istirahat sangat penting untuk mengisi ulang tenaga. Studi dalam jurnal Cognition menunjukkan bahwa bahkan istirahat singkat dapat meningkatkan kinerja kognitif secara signifikan, memungkinkan fokus dan energi baru untuk pengambilan keputusan.

Mindfulness dan Perawatan Diri

Praktik seperti meditasi dan pernapasan dalam dapat mengurangi stres dan meningkatkan fokus, mengatasi kelelahan pengambilan keputusan. Mindfulness di tempat kerja, seperti yang diuraikan dalam Journal of Business Ethics, meningkatkan kualitas keputusan dan mengurangi kesalahan terkait stres. Di samping mindfulness, perawatan diri yang tepat—termasuk olahraga, istirahat, dan diet seimbang—mendukung ketahanan kognitif.

Menetapkan Batasan

Menetapkan batasan seputar tanggung jawab pengambilan keputusan untuk mencegah kelebihan beban mental. Delegasikan atau tolak tugas yang tidak perlu, dan dalam lingkungan keluarga, bagi tugas pengambilan keputusan untuk meringankan beban kognitif.

Kesimpulan

Dalam dunia yang dipenuhi pilihan, kelelahan pengambilan keputusan adalah tantangan umum namun sering terabaikan yang mempengaruhi ranah pribadi, profesional, dan sosial kita. Memahami dan mengakui dampaknya adalah langkah pertama untuk mengatasinya. Dengan mengadopsi strategi praktis untuk menyederhanakan, memprioritaskan, dan mengisi ulang energi, kita bisa mengurangi kelelahan pengambilan keputusan, membantu kita membuat keputusan yang lebih baik yang selaras dengan tujuan dan nilai-nilai kita.

Menangani kelelahan pengambilan keputusan bukan hanya tentang membuat pilihan yang lebih tajam—ini tentang memupuk kehidupan yang lebih seimbang dan memuaskan, memungkinkan kita untuk menavigasi kompleksitas sehari-hari dengan lebih mudah dan efisien.

Siap mengubah hidup Anda? Instal sekarang ↴

Bergabunglah dengan 1 juta+ orang yang menggunakan alat berbasis AI dari Hapday untuk kesehatan mental, kebiasaan, dan kebahagiaan yang lebih baik. 90% pengguna melaporkan perubahan positif dalam 2 minggu.

Leave a comment