Skip links

Dampak Penggunaan Digital Berlebihan terhadap Gejala ADHD

Daftar Isi

Pendahuluan

Dalam era digital yang serba cepat saat ini, kehidupan kita sangat terkait dengan teknologi. Dari smartphone dan tablet hingga laptop dan smart TV, perangkat digital menyusupi setiap aspek keberadaan kita — bekerja, belajar, dan bermain. Meskipun inovasi ini menawarkan banyak keuntungan, mereka juga menghadirkan tantangan, terutama jika digunakan berlebihan. Kekhawatiran mendesak yang muncul adalah bagaimana kejenuhan digital ini mempengaruhi mereka yang memiliki Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang ditandai dengan kurangnya perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas, mempengaruhi baik anak-anak maupun orang dewasa. Karena teknologi semakin hadir, penting untuk mengeksplorasi efeknya pada gejala ADHD.

Memahami ADHD

Apa Itu ADHD?

Menurut American Psychiatric Association, ADHD mempengaruhi sekitar 5% anak-anak dan 2,5% orang dewasa di seluruh dunia. Biasanya didiagnosis selama masa kanak-kanak, gejala sering bertahan hingga dewasa, terwujud dalam tiga cara utama: kurangnya perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas.

Gejala dan Tantangan

Orang dengan ADHD mungkin mengalami kesulitan memelihara perhatian, menyelesaikan tugas, dan mengendalikan impuls. Hambatan ini sering kali menyebabkan masalah dalam lingkungan akademis, profesional, dan sosial. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan bahwa sekitar 64% anak-anak dengan ADHD memiliki kondisi yang terjadi bersamaan seperti kecemasan atau depresi, yang memperparah kesulitan ini.

Penggunaan Digital Berlebihan: Dilema Modern

Definisi dan Prevalensi

Penggunaan digital berlebihan, kadang disebut kecanduan layar atau penggunaan internet bermasalah, merujuk pada penghabisan waktu berlebihan pada perangkat digital dengan mengorbankan aktivitas penting lainnya dalam kehidupan. Laporan Common Sense Media tahun 2019 mengungkapkan bahwa remaja di AS menghabiskan rata-rata tujuh jam dan 22 menit sehari di layar untuk hiburan — tidak termasuk waktu untuk mengerjakan tugas. Tren ini tidak hanya terjadi pada remaja; orang dewasa juga menemukan diri mereka dalam lingkaran digital serupa.

Penyebab Penggunaan Digital Berlebihan

Akar dari penggunaan digital berlebihan beragam: aksesibilitas teknologi yang mudah, sifat konten digital yang menarik, dan pengaruh media sosial. Platform seperti Facebook, Instagram, dan TikTok dirancang untuk menangkap dan menahan perhatian dengan scrolling tanpa akhir dan feed konten yang disesuaikan.

Persimpangan ADHD dan Penggunaan Digital Berlebihan

ADHD dan Teknologi

Individu dengan ADHD sangat rentan terhadap penggunaan digital berlebihan karena keinginan alami mereka untuk kebaruan dan rangsangan. Lanskap digital yang dinamis menawarkan imbalan langsung yang sering mereka cari. Sebuah studi tahun 2017 di Journal of Attention Disorders menunjukkan bahwa remaja dengan ADHD lebih cenderung mengalami penggunaan internet bermasalah dibandingkan dengan rekan-rekan mereka tanpa ADHD.

Perburukan Gejala ADHD

Interaksi digital berlebihan dapat memperburuk gejala ADHD yang sudah ada. Banjir informasi dan notifikasi yang tidak ada habisnya dapat semakin memecah fokus, membuatnya lebih sulit bagi mereka dengan ADHD untuk berkonsentrasi pada tugas tunggal. Selain itu, karena ADHD ditandai dengan hiperaktivitas dan impulsivitas, pengecekan perangkat yang kompulsif dapat memperkuat siklus gangguan dan penundaan.

Gangguan Tidur

Tidur yang berkualitas sangat penting untuk mengelola gejala ADHD, dan penggunaan digital berlebihan dapat mengganggu rutinitas tidur dengan parah. Cahaya biru dari layar menekan melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Sebuah studi tahun 2015 di Pediatrics menemukan hubungan antara waktu layar (terutama sebelum tidur) dan keterlambatan onset tidur serta durasi tidur yang berkurang pada anak-anak dan remaja dengan ADHD. Tidur yang buruk dapat memperburuk gejala seperti kurangnya perhatian dan mudah marah, memperpetuasi siklus yang tidak sehat.

Dampak Neurologis dari Penggunaan Digital Berlebihan

Struktur dan Fungsi Otak

Penelitian yang muncul menunjukkan bahwa waktu layar yang berlebihan mungkin mengubah struktur dan fungsi otak, terutama di daerah yang terkait dengan perhatian dan pengambilan keputusan. Sebuah studi tahun 2018 yang diterbitkan di JAMA Pediatrics mencatat bahwa anak-anak yang menghabiskan lebih dari tujuh jam sehari pada layar menunjukkan penipisan korteks, area otak yang bertanggung jawab atas penalaran dan pemikiran kritis. Sementara konsekuensi jangka panjang dari perubahan ini masih dalam penyelidikan, mereka dapat memiliki implikasi signifikan bagi mereka dengan ADHD.

Sistem Dopaminergik

Sistem dopaminergik, yang mengatur hadiah dan kesenangan, adalah kunci dalam ADHD. Individu dengan ADHD sering memiliki tingkat dopamin lebih rendah, yang berkontribusi pada gejala mereka. Terlibat dengan media digital merangsang pelepasan dopamin, menciptakan rasa hadiah sementara. Namun, ini dapat menyebabkan ketergantungan, di mana interaksi digital yang berkelanjutan dicari untuk “perbaikan” dopamin, yang berpotensi memperburuk gejala ADHD.

Peran Media Sosial

Interaksi Sosial dan Pengaruh Teman

Platform media sosial dirancang untuk meningkatkan interaksi sosial dan pengaruh teman sebaya. Bagi individu dengan ADHD, yang mungkin sudah kesulitan dengan keterampilan sosial dan hubungan, platform ini bisa menjadi tempat berlindung dan batu sandungan. Di satu sisi, mereka menawarkan ruang untuk koneksi dan ekspresi diri; di sisi lain, mereka dapat memicu perbandingan sosial dan cyberbullying, memperdalam perasaan ketidaklayakan dan kecemasan.

Dampak Terhadap Harga Diri

Sifat media sosial yang dirancang dengan cermat, di mana pengguna sering menunjukkan kehidupan ideal, dapat merusak harga diri. Sebuah studi tahun 2018 di Journal of Social and Clinical Psychology menemukan korelasi signifikan antara waktu di media sosial dan peningkatan perasaan kesepian dan depresi, terutama di antara mereka dengan ADHD.

Strategi untuk Mengatasi Penggunaan Digital Berlebihan pada ADHD

Menetapkan Batasan

Menciptakan dan mempertahankan batasan yang jelas pada waktu layar penting untuk menangani penggunaan digital berlebihan. Orang tua dan pengasuh dapat menetapkan batasan untuk anak-anak dengan ADHD, sementara orang dewasa mungkin mendapat manfaat dari batasan yang diberlakukan sendiri. American Academy of Pediatrics menyarankan agar anak-anak berusia enam tahun ke atas harus memiliki batasan yang konsisten pada penggunaan media baik dalam waktu maupun jenis.

Mendorong Aktivitas Alternatif

Mendorong keterlibatan dalam aktivitas offline dapat membantu individu dengan ADHD menemukan keseimbangan. Aktivitas fisik seperti olahraga atau tari menyediakan saluran sehat untuk hiperaktivitas dan membantu meningkatkan fokus. Aktivitas kreatif seperti seni atau musik menawarkan jalan untuk ekspresi diri dan peningkatan perhatian terhadap detail.

Mindfulness dan Meditasi

Praktik seperti mindfulness dan meditasi dapat sangat bermanfaat bagi mereka dengan ADHD, karena mereka mendorong konsentrasi dan mengurangi impulsivitas. Sebuah studi tahun 2018 di Journal of Attention Disorders menunjukkan bahwa intervensi berbasis mindfulness secara signifikan meningkatkan perhatian dan fungsi eksekutif pada anak-anak dan orang dewasa dengan ADHD.

Dukungan Profesional

Bantuan profesional, termasuk terapi dan pengobatan, dapat menjadi penting dalam mengelola gejala ADHD dan penggunaan digital berlebihan. Terapi kognitif-perilaku (CBT) menyediakan individu dengan mekanisme mengatasi dan meningkatkan keterampilan pengaturan diri. Selain itu, pengobatan mungkin direkomendasikan untuk membantu menyeimbangkan neurotransmitter.

Siap mengubah hidup Anda? Instal sekarang ↴


Bergabunglah dengan 1 juta+ orang yang menggunakan alat berbasis AI dari Hapday untuk kesehatan mental, kebiasaan, dan kebahagiaan yang lebih baik. 90% pengguna melaporkan perubahan positif dalam 2 minggu.

Leave a comment

  1. ‘Mindfulness’ terdengar menarik! Saya rasa banyak orang tidak menyadari betapa pentingnya praktik ini untuk membantu mengatasi gejala ADHD dan dampak negatif dari penggunaan digital yang berlebihan. Pasti perlu dicoba!

  2. ‘Apakah benar-benar ada hubungan antara waktu layar dan masalah tidur?’ Pertanyaan ini selalu mengganggu pikiran saya. Mungkin beberapa orang hanya tidak bisa tidur nyenyak tanpa gadget? Bagaimana dengan kalian?

  3. Saya rasa terlalu banyak menggunakan gadget itu berbahaya, terutama untuk yang sudah memiliki ADHD. Kadang-kadang saya merasa seperti teknologi membuat kita lebih terasing daripada terhubung. Kita perlu lebih banyak diskusi tentang dampak ini!

  4. ‘Penting banget untuk menetapkan batasan!’ Setuju banget! Kita semua harus punya kontrol atas penggunaan digital supaya tidak terjebak dalam dunia maya yang membuat kita sulit fokus pada hal-hal yang lebih berarti.

  5. Haha, jadi kita semua sebenarnya adalah zombie digital sekarang? Serius deh, kalau kita tidak mulai mengatur waktu layar, generasi selanjutnya akan tumbuh dengan otak yang terbagi-bagi! Mari kita kembali ke dunia nyata sedikit.

  6. ‘Dampak sosial media’ memang sangat nyata. Kita sering membandingkan diri dengan kehidupan ideal orang lain di internet, yang hanya bisa merusak kepercayaan diri kita sendiri, apalagi bagi mereka yang sudah memiliki tantangan seperti ADHD.

  7. ‘Sistem dopaminergik’ adalah istilah baru bagi saya! Menarik untuk mengetahui bagaimana dopamine berperan dalam perilaku kita saat menggunakan media digital. Mungkin ada solusi lebih baik daripada sekadar mengurangi waktu layar?

  8. ‘Kecanduan layar’? Ini benar-benar terasa seperti istilah baru dalam kehidupan sehari-hari kita. Saya setuju dengan pentingnya mindfulness dan meditasi yang disebutkan di artikel ini. Ini bisa membantu fokus dan mengurangi kecemasan!

  9. “Sebagai seorang ibu dari anak dengan ADHD, saya melihat bagaimana media sosial bisa menjadi pedang bermata dua. Sementara platform itu bisa memberi dukungan sosial, mereka juga sering membuat anak-anak merasa kurang baik tentang diri mereka sendiri.”

  10. Menarik sekali! Saya tidak tahu bahwa penggunaan digital bisa memperburuk gejala ADHD. Ini memberi saya perspektif baru tentang bagaimana kita harus lebih bijak menggunakan teknologi. Mungkin kita perlu membatasi waktu layar kita juga, ya?

  11. “Tentu saja ada solusi untuk menghadapi masalah ini! Mengajak anak-anak beraktivitas di luar rumah dan menjauh dari layar pasti akan bermanfaat bagi kesehatan mental mereka.”

  12. “Ironis sekali ya, teknologi seharusnya memudahkan hidup tetapi justru membuat segalanya semakin rumit! Mengapa sulit sekali menemukan keseimbangan antara dunia digital dan realita?”

  13. Sangat menarik untuk membaca tentang bagaimana penggunaan digital dapat mempengaruhi gejala ADHD! Saya pikir kita perlu lebih sadar akan batasan waktu layar, terutama bagi anak-anak. Mungkin mengatur waktu untuk aktivitas offline bisa menjadi solusi yang baik.

  14. Ada baiknya kita juga memikirkan aktivitas alternatif untuk anak-anak dengan ADHD. Kadang-kadang, semua teknologi itu membuat mereka tidak dapat menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti bermain di luar ruangan.

  15. Saya rasa penggunaan digital berlebihan sangat berbahaya, terutama bagi mereka yang memiliki ADHD. Terkadang, saya melihat teman-teman saya begitu terjebak dalam dunia maya sehingga mereka kehilangan fokus pada hal-hal penting dalam hidup mereka. Ini benar-benar memprihatinkan!

  16. “Saya sangat setuju! Terlalu banyak notifikasi dari smartphone membuat saya sulit berkonsentrasi pada tugas-tugas sederhana. Kita perlu menemukan cara untuk menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan kehidupan nyata, terutama bagi mereka yang mengalami ADHD.”

  17. “Artikel ini sangat informatif! Mungkin sudah saatnya para orang tua lebih peka terhadap pengaruh negatif dari gadget pada anak-anak mereka. Mengatur batasan sejak dini adalah langkah yang sangat bijaksana.”

  18. Menarik sekali! Saya tidak pernah menyadari bahwa penggunaan digital bisa memperburuk gejala ADHD. Kita harus mendidik diri sendiri dan orang lain tentang pentingnya batasan. Apakah ada saran spesifik untuk membatasi penggunaan tanpa merasa kehilangan?

Pindai kode QR untuk mengunduh aplikasi